PALANGKA RAYA - Nahdlatul Ulama (NU) Kota Palangka Raya, menyingkapi apa yang terjadi saat ini serta dalam menyambut hari besar keagamaan Umat Nasrani tanggal 25 Desember 2022 serta Tahun Baru 1 Januari 2023. Warga NU memiliki toleransi tinggi dengan sesama, menjaga keanekaragaman suku, budaya dan keyakinan di kota Cantik Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) selama ini.
Ustad Syahrun, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Palangka Raya, menyampaikan kepada seluruh Jemaah bahwa dalam berkehidupan beragama, hal utama selalu Toleran dan saling menghargai sebatas diperbolehkan agama.
Kemudian lanjutnya, sama - sama menciptakan kondisi yang nyaman dan aman, agar saudara - saudara kita umat Nasrani bisa beribadah dengan tenang menyambut Natal dan Tahun Baru ini.
"Warga Nahdliyin sudah kita sampaikan dan himbau agar selalu ciptakan suasana kerjasama baik, " kata Ustad Syahrun, Kamis sore (22/12) kepada media ini.
Serta untuk menjaga paham - paham yang dapat merusak stabilitas keamanan Nasional, seperti Radikalisme, Intoleran dan Terorisme. NU Kota Palangka Raya melakukan edukasi ke jemaahnya dan memberikan pemahaman kalau mendapatkan informasi, harus dipelajari dan ditelaah, serta jangan saling menjelekan antar sesama.
"Kalau ada ajakan dan seruan yang tidak sesuai aturan serta ajaran agama Islam, apalagi saling menjelekan, saling menuding, bukanlah ajaran agama Islam, " terang Ustad Syahrun menjelaskan.
Baca juga:
TBBR Dampingi Pemkab Kotim Cek HGU PT SPMN
|
Gambar: Ustad Ganefo Dondang, Ketua Mu, alaff Center Kalimantan Tengah.
Pada prisnsifnya, NU Kota Palangka Raya selalu membantu dan mensoport pemerintah menciptakan keamanan, kenyamanan, karena NU juga merasa bertanggung jawab serta menjaga keamanan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada kesempatan itu juga, ketua NU Pengurus Cabang Kota Palangka Raya ini, menyampaikan, bahwa sebagai bentuk toleransi sebagai umat beragama, hubungan sosial antar sesama harus terjalin baik sehingga jangan ada jarak yang membuat itu.
"Pada tanggal 24 itu (Desember - Red), akan bersafari Natal bersama pak Wali (Walikota Palangka Raya - Red), mengunjungi beberapa Gereja, sebagai bukti kita sangat toleran, sangat menghargai, " papar Ketua NU Kota Palangka Raya menipali ucapannya ini.
Selain itu dikatakannya juga, agama semua baik tidak ada satupun agama mengajarkan saling bermusuhan, saling berpecah belah atau saling rusuh, kalaupun itu ada hanya oknum. Agama selalu mengajarkan kebaikan - kebaikan.
"Saat ini pihak Kepolisian dan TNI sedang berupaya sebaik - baiknya membantu mengamankan Hari Besar Umat Nasrani. Mari kita dukung agar pelaksanaan Natal dan Tahun baru bisa berjalan baik dan penuh kebahagiaan, " tutup Ustad Syahrun.
Ditempat terpisah, Pengurus Besar Mu, alaff Center Kalteng, Ketua Umum Ustad H Raden Paku Ganefo BJ Dondang, S. Sos meminta kepada masyarakat khususnya Dayak ataupun non Dayak agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan umat beragama di Kalteng ini.
"Bagi beragama Muslim, kitapun perlu meningkatkan solidaritas, partisipasi, untuk persatuan dan kesatuan khususnya bagi umat beragama, " kata Ganefo Dondang melalui saluran telepon.
Pria yang disapa akrab Ganefo dengan ciri khas memakai sorban dikepala ini, dalam aktivitas keseharian juga bekerja di Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Bidang Biro Pemberantasan Narkoba dan Terorisme. Memaparkan, perlunya suatu Edukasi dan pendidikan bagi masyarakat, tentang kecintaan terhadap Bangsa dan Negara ini atau disebut pendidikan kebangsaan.
Menurutnya, keagamaan sejak dini sudah ditanamkan paham - paham Demokrasi Pancasila, karena didalam lima sila sudah jelas melindungi semua anak bangsa diseluruh Indonesia ini.
"Kami dari pihak Muslim terutama dari Mu, alaff. Saya sudah menghimbau kepada anggota, agar tetap mencintai persatuan dan kesatuan Republik Indonesia dibawah Undang Undang Dasar 45 dan Pancasila sebagai dasar Negara kita, " tegasnya.